Jakarta (Kemenag Balangan) – Sebuah prestasi membanggakan diraih Ahmad Gazali, Penghulu Ahli Madya pada KUA Paringin sekaligus Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Balangan yang terpilih menjadi salah satu peserta Bimbingan Teknis Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) Angkatan IX Tahun 2025, yang digelar Kementerian Agama RI di Hotel Mercure Convention Centre Ancol, DKI Jakarta, mulai 22 hingga 26 Juni 2025.
Gazali dinyatakan lolos setelah menempuh proses seleksi panjang dan ketat yang diikuti oleh 827 calon peserta dari seluruh Indonesia. Mereka harus melalui serangkaian seleksi administrasi, penulisan esai, hingga wawancara yang menilai kemampuan teknis, gagasan inovatif, serta komitmen dalam mengemban tugas sebagai penyuluh dan penghulu yang berperan dalam resolusi konflik. Hanya 50 orang terbaik yang akhirnya dinyatakan berhak mengikuti Bimtek bergengsi ini.
“Alhamdulillah, ini adalah amanah besar. Saya merasa terhormat dan bersyukur bisa menjadi bagian dari peserta SPARK 2025. Bimtek ini bukan sekadar pelatihan, tapi merupakan bekal untuk memperkuat peran kami sebagai aktor yang berada di garis depan dalam mendeteksi, mencegah, dan menangani potensi konflik di masyarakat,” ujarnya.
Bimtek SPARK yang diikuti para penyuluh dan penghulu se-Indonesia ini bertujuan mencetak agen-agen moderasi beragama sekaligus aktor resolusi konflik yang memiliki kepekaan sosial tinggi.
"Disini kami dibekali berbagai pengetahuan strategis, mulai dari teknik deteksi dini konflik, komunikasi lintas budaya dan agama, penguatan jejaring kerja sama dengan lintas sektoral, hingga strategi penyelesaian konflik berbasis kearifan lokal. Seluruh rangkaian materi dikemas secara interaktif melalui ceramah, diskusi kelompok, studi kasus, hingga simulasi lapangan," papar Gazali.
Gazali juga menegaskan bahwa peran penghulu dan penyuluh saat ini bukan hanya terbatas pada pelaksanaan tugas-tugas seremonial, tetapi juga sebagai pilar penting dalam menjaga keharmonisan umat dan stabilitas sosial.
“Melalui SPARK 2025 ini, saya ingin membawa semangat baru dalam menjalankan tugas di Balangan. Kita harus proaktif, bukan hanya hadir saat konflik terjadi, tapi lebih penting lagi mencegahnya sejak dini dengan pendekatan yang bijak dan santun,” tuturnya.
Tak hanya itu, Gazali menyampaikan harapannya agar ilmu yang diperolehnya selama Bimtek SPARK dapat ia tularkan kepada rekan-rekan penyuluh, penghulu, dan tokoh masyarakat di Kabupaten Balangan.
“Saya bertekad berbagi ilmu dan pengalaman ini sebagai bentuk kontribusi nyata untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di daerah kita. Balangan yang damai adalah tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.
Terakhir Gazali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya-upaya membangun harmoni ini.
“Mari kita jadikan keberagaman sebagai kekuatan, bukan perpecahan. Setiap kita punya peran untuk menjaga agar suasana damai terus terpelihara, mulai dari lingkungan terkecil kita,” pesannya.
Penulis: Uswah
Foto: Kontri
0 Comments