Ka.Kankemenag Balangan: PKPPS Beri Jalan Lulusan Ponpes Bersaing di Dunia Kerja

 

 

Paringin (Kemenag Balangan) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I menyampaikan penyelenggaraan ujian sekolah di Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) menjamin para lulusan pondok pesantren memiliki kualifikasi untuk bersaing dengan lulusan sekolah umum.

 

Saat melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren (PKPPS) di PPS Nurul Muhibbin di Desa Binjai Punggal Kecamatan Halong, Muhammad Yamani mengapresiasi pesantren yang bersedia menyelenggarakan ujian sekolah meskipun pada dasarnya basic pesantren tersebut mengacu pada kurikulum pesantren Salafiyah.

 

"Sekarang banyak lulusan pesantren yang memiliki ilmu agama tinggi, namun juga tidak ingin ketinggalan dalam ilmu keduniaan dan perkembangan zaman. Ujian sekolah adalah sarana untuk menjamin para lulusan nanti bisa ikut mengejar cita-citanya tanpa harus mengesampingkan ajaran agama," ujarnya pada Senin (15/3/21).

 

Syaiful Anwar selaku staf PAKIS menuturkan bahwa tujuan ujian sekolah PKPPS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalu standar penilaian hasil belajar serta demi memberikan kemerdekaan belajar dalam menilai hasil belajar yang dilakukan oleh satuan pendidikan secara optimal bagi pendidik dalam bentukpenyelenggaraan ujian sekolah.

 

"Sekarang banyak santri dan santriwati lulusan pondok pesantren salafiyah yang juga berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ijazah dari hasil ujian sekolah PKPPS ini semoga bisa membantu," jelasnya.

 

H. Risman, ustadz di pondok Nurul Muhibbin yang juga melakukan pengawasan ujian menyampaikan bahwa untuk tingkat Ulya jurusan IPS ada 14 mata pelajaran yang diujikan, 7 mata pelajaran umum dan 7 mata pelajaran agama.

 

Mata pelajaran umum yang dimaksud adalah PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan Bahasa Inggris. Sedang mata pelajaran agama yang diujikan adalah Al-Qur'an, Hadits, Akidah,Akhlak,Tarikh, Fikih dan Bahasa Arab.

 

"Ujian dilaksanakan selama tujuh hari sejak tanggal 8 Maret 2021 dan ini adalah ujian hari terakhir. Semoga ijazah yang diperoleh nantinya bisa membantu para santri kami berkecimpung di dunia kerja," tutup Risman.

 

Teks: Uswah

Foto: Uswah

Related Posts

Post a Comment

0 Comments