Paringin (Kemenag Balangan) – Dalam rangka menyambut perayaan Waisak 2568 TB/2024, umat Buddha di Kabupaten Balangan mengawali peringatan dengan menggelar kegiatan Fangsen di Vihara Dhammaratana, Kamis (23/05/2024).
Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan, Hariani, S.Pd, MM, yang turut serta dalam prosesi ritual ini menjelaskan bahwa kegiatan Fangsen berarti melepaskan makhluk hidup ke alam bebas, merupakan salah satu tradisi penting dalam rangkaian perayaan Waisak.
"Ritual ini
melambangkan kebajikan dan cinta kasih terhadap semua makhluk hidup. Hari ini
umat Buddha di Balangan berkumpul di Vihara Dhammaratana untuk bersama-sama
melepaskan berbagai jenis makhluk hidup seperti ikan dan ke alam bebas,"
jelasnya.
Hariani selanjutnya menyampaikan pentingnya kegiatan Fangsen sebagai wujud nyata dari ajaran Buddha tentang cinta kasih dan pelestarian lingkungan.
"Fangsen adalah salah satu cara kita menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama makhluk hidup. Melalui kegiatan ini, kita belajar untuk lebih menghargai kehidupan dan menjaga keseimbangan alam," ujarnya.
Selain itu, Hariani juga menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam.
"Dengan melepaskan makhluk hidup ke alam bebas, kita berharap dapat mengurangi penderitaan mereka dan menambah karma baik bagi diri kita sendiri," tambahnya.
Hariani berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadi tradisi yang mendalam di tengah masyarakat.
"Saya berharap kegiatan Fangsen ini bisa menjadi tradisi tahunan yang terus dijaga dan dilestarikan. Melalui kegiatan ini, kita bisa belajar banyak tentang cinta kasih, kepedulian, dan pelestarian lingkungan," imbuhnya.
Salah satu peserta kegiatan, Endang, mengungkapkan kebahagiaannya bisa ikut serta dalam kegiatan ini.
"Saya merasa sangat bahagia dan damai setelah mengikuti kegiatan Fangsen. Ini adalah cara yang indah untuk menyambut Waisak dan mengingatkan kita semua tentang pentingnya cinta kasih terhadap semua makhluk hidup," ungkapnya.
Kegiatan Fangsen dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh biksu dari Vihara Dhammaratana. Umat Buddha yang hadir mengikuti prosesi dengan khidmat, membawa hewan-hewan yang akan dilepaskan sambil melantunkan doa dan mantra. Setelah doa selesai, hewan-hewan tersebut dilepaskan ke sungai dan taman di sekitar vihara. Kegiatan Fangsen ini juga diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang semuanya bersemangat untuk berpartisipasi dalam perayaan Waisak.
Penulis: Uswah
Foto: Kontri
0 Comments