Banjarmasin (Kemenag Balangan) – Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan, Harmainor, S.Pd.I, MM, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis Education Management Information System (EMIS) Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Balangan Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Rambai Hotel Herper Banjarmasin, Jum’at (12/11/2025).
Dalam arahannya, Harmainor menekankan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk memperkuat kualitas pengelolaan data pesantren. Ia menjelaskan bahwa seluruh kebijakan, bantuan, dan pembinaan pemerintah sangat bergantung pada akurasi data yang diinput dalam EMIS.
“Data bukan hanya angka, tetapi dasar dari seluruh keputusan. Ketika satu data saja salah, maka dampaknya bisa menular ke laporan, bantuan, bahkan perencanaan strategis. Karena itu, operator harus benar-benar memastikan setiap input sesuai kondisi riil di lapangan,” tegasnya.
Harmainor juga menyampaikan bahwa narasumber yang hadir merupakan operator senior dari Kanwil dan Banjarbaru yang terbiasa menangani berbagai aplikasi data dalam ekosistem Kementerian Agama. Menurutnya, ini menjadi peluang besar bagi peserta untuk belajar langsung dari pihak yang sudah menguasai teknis pengelolaan data secara mendalam.
“Tiga hari ini adalah kesempatan bagi pian untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Para narasumber itu orang yang sehari-hari bergelut dengan data. Ambil ilmunya, tanya apa yang belum dipahami, manfaatkan betul momen ini karena belum tentu kita dapatkan setiap tahun,” ujarnya panjang lebar.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kantor Kemenag Balangan Drs. H. Syamsuri Arsyad, M.Fil.I dalam sambutannya mengingatkan bahwa operator pesantren memegang peran yang sangat vital dalam keberlangsungan administrasi lembaga. Ia mengibaratkan operator sebagai “otak data” pesantren yang menentukan akurasi seluruh informasi yang masuk ke sistem nasional.
“Satu santri tertinggal di-input bisa berakibat hilangnya hak bantuan. Satu kolom salah isi bisa membuat laporan nasional keliru. Jadi jangan menganggap pekerjaan ini remeh. Ini bukan sekadar mengetik, tetapi memastikan masa depan lembaga tetap berjalan sesuai data yang benar,” paparnya.
Syamsuri memberikan dorongan agar seluruh peserta mengikuti kegiatan hingga tuntas dan benar-benar menerapkan hasil pelatihan sepulang dari kegiatan. Ia menegaskan bahwa seluruh pesantren sangat bergantung pada ketepatan kerja operator.
“Kami berharap peserta dapat membawa pulang kemampuan baru. Apa yang dipelajari di sini harus langsung dipraktikkan. Ingat, keberhasilan pengelolaan data pesantren itu ada di tangan kalian. Kalau operator serius, maka pesantren pian akan maju bersama data yang akurat dan terpercaya,” pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 30 orang peserta yang terdiri dari operator pondok pesantren se-Kab. Balangan mengikuti kegiatan yang dijadwalkan selama 3 hari.
Penulis: Uswah
Foto: Uswah

0 Comments