Peny. Buddha: Pokjaluh Buddha Harus Kuasai Empat Kompetensi

 



Paringin (Kemenag Balangan) - "Pengembangan Penyuluh Agama mengacu pada unsur utama penunjang jabatan penyuluh, sehingga Kelompk Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Buddha harus menguasai empat kompetensi," ujar Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Balangan Hariani, S.Pd. MM saat memimpin Rapat Koordinasi dengan Penyuluh Agama Buddha Non Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS) di Aula Vihara Dhammaratana Kec. Halong, Sabtu (22/1/2022).

 

Adapun empat kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi ilmu agama, kompetensi komunikasi, kompetensi sosial, serta kompetensi moral.

 

"Empat kompetensi itu penting dikuasai sehingga apabila para penyuluh turun ke lapangan, maka bisa membaur dengan masyarakat yang berasal dari berbagai macam latar pendidikan dan ekonomi," tambahnya.

 

Hariani mencotohkan untuk masyarakat binaan yang berada di wilayah atas pedalaman, selain kondisi geografisnya yang berbeda serta susah dijangkau, daya serap masyarakat disana juga berbeda dengan masyarakat di daerah bawah yang mudah bersentuhan dengan fasilitas pendidikan.

 

"Disini penyuluh diminta untuk bisa menyampaikan pesan dengan bahasa yang mudah mengerti agar pesan tersampaikan serta tidak menyinggung. Cara mudahnya adalah dengan memberikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari," jelasnya.

 

Pada rapat tersebut juga ditetapkan pembagian wilayah binaan, yaitu binaan utama dan binaan tambahan. Binaan utama ada 11 wilayah, yaitu Desa Uren, Desa Tabuan, Desa Mauya, Desa Kapul, Desa Mantuyan, Desa Tampaan, Desa Sawang, Desa Ampinang, Desa Hauwai, Desa Aniungan, dan Desa Marajai.

 

"Sedang desa binaan tambahan adalah wilayah dengan medan tempuh yang berat sehingga dibentuk kelompok-kelompok kecil agar penyuluh bisa bersama-sama mengunjungi wilayah binaan tambahan yang semuanya ada di Kec. Halong," pungkas  Hariani.

 

Penulis: Uswah

Foto:Kontri

Related Posts

Post a Comment

0 Comments