Paringin (Kemenag Balangan) – Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Balangan, Harmainor, S.Pd.I, MM, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Program Pesantren Digital yang digagas oleh Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Microsoft dalam rangka memperkuat transformasi digital di lingkungan pesantren.
“Inisiatif ini akan membawa perubahan besar bagi dunia pesantren, karena literasi digital dan kecerdasan buatan kini menjadi kebutuhan utama dalam proses pembelajaran modern,” ujarnya saat dimintai keterangan usai mengikuti Pelatihan Artificial Intelligence (AI) dan Literasi Digital secara virtual melalui Zoom Meeting di ruang kerjanya, Senin (13/10/2025).
Harmainor menjelaskan bahwa program Pesantren Digital menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mempersiapkan ekosistem pendidikan Islam yang tanggap terhadap era transformasi digital.
“Kementerian Agama menggandeng Microsoft bukan tanpa alasan. Kolaborasi ini diharapkan mampu membekali guru dan santri dengan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif dalam menghadapi tantangan dunia digital,” terangnya.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diperkenalkan pada berbagai modul pelatihan berbasis AI, mulai dari AI for Educators hingga Agents in a Day, yang mengacu pada kerangka kompetensi UNESCO. Materi tersebut, jelas Harmainor, memberikan kesempatan bagi guru dan santri untuk memahami konsep computational thinking dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
“Melalui program ini, para pendidik di pesantren akan belajar bagaimana menggunakan copilot AI, menyusun rencana pembelajaran otomatis, hingga mengembangkan AI agent untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,” tuturnya.
Selain itu, peserta juga akan mendapatkan pelatihan mengenai Learning Accelerator, sebuah fitur berbasis AI yang dapat membantu analisis kemampuan membaca dan berbicara para santri.
“Teknologi ini bahkan bisa menilai kemampuan membaca dalam lebih dari seratus bahasa, termasuk bahasa Arab. Ini tentu sangat relevan untuk lingkungan pesantren,” imbuhnya.
Harmainor menilai bahwa kemampuan memanfaatkan teknologi seperti ini bukan hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga memperluas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk pesantren yang berada di daerah dengan keterbatasan akses internet.
“Microsoft menyediakan aplikasi offline yang bisa digunakan tanpa koneksi internet, sehingga pesantren di pelosok tetap bisa belajar dan berlatih AI,” jelasnya.
Lebih lanjut, Harmainor berharap seluruh pesantren di Balangan dapat mengambil bagian aktif dalam program tersebut.
“Saya mengimbau kepada pimpinan pesantren agar mendukung guru dan santrinya untuk mengikuti pelatihan ini. Program ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang kesiapan kita menghadapi masa depan pendidikan berbasis digital,” pungkasnya.
Penulis: Uswah
Foto: Uswah
0 Comments